Nama : Irna Diniasari
Kelas : 3EA13
NPM : 13210623
BAB
8
KEPRIBADIAN,
NILAI
DAN
GAYA HIDUP
· Kepribadian
Kepribadian
didefinisikan sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan
mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungannya. Penekanan
dalam definisi ini adalah pada sifat-sifat dalam diri atau sifat-sifat
kewajiban yaitu kualitas, sifat, pembawaan, kemampuan mempengaruhi orang dan
perangai khusus yang membedakan satu individu dari individu lainnya.
Kepribadian cenderung mempengaruhi pilihan seseorang terhadap produk.
Sifat-sifat inilah yang mempengaruhi cara konsumen merespon usaha promosi para
pemasar, dan kapan, di mana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk dan jasa
tertentu. Karena itu, identifikasi terhadap karakteristik kepribadian khusus yang
berhubungan dengan perilaku konsumen sangat berguna dalam penyusunan strategi
segmentasi pasar perusahaan.
Sifat-sifat Dasar
Kepribadian
1. Kepribadian
mencerminkan perbedaan individu
Karena karakterisitik dalam diri yang
membentuk kepribadian individu merupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka
tidak ada dua individu yang betul-betul sama. Kepribadian merupakan konsep yang
berguna karena memungkinkan kita untuk menggolongkan konsumen ke dalam berbagai
kelompok yang berbeda atas dasar satu atau beberapa sifat.
2. Kepribadian
bersifat konsisten dan bertahan lama
Suatu kepribadian
umumnya sudah terlihat sejak manusia berumur anak-anak, hal ini cenderung akan
bertahan secara konsisten membentuk kepribadian ketika kita dewasa. Walaupun
para pemasar tidak dapat merubah kepribadian konsumen supaya sesuai dengan
produk mereka, jika mereka mengetahui, mereka dapat berusaha menarik perhatian
kelompok konsumen yang menjadi target mereka melalui sifat-sifat relevan yang
menjadi karakteristik kepribadian kelompok konsumen yang bersangkutan. Walaupun
kepribadian konsumen mungkin konsisten, perilaku konsumsi mereka sering sangat
bervariasi karena berbagai faktor psikologis, sosiobudaya, lingkungan, dan
situasional yang mempengaruhi perilaku.
3. Kepribadian
dapat berubah
Kepribadian dapat
mengalami perubahan pada berbagai keadaan tertentu. Karena adanya berbagai
peristiwa hidup seperti kelahiran, kematian, dan lain sebagainya. Kepribadian
seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang
terjadi tiba-tiba, tetapi juga sebagai bagian dari proses menuju ke kedewasaan
secara berangsur-angsur.
Keinovatifan Konsumen Dan
Sifat Kepribadian Yang Berkaitan
Para praktisi pemasaran
berusaha mempelajari semua yang dapat mereka pelajari mengenai inovator konsumen
karena respon pasar para inovator konsumen sering menjadi petunjuk atas
faktor-faktor yang akhirnya akan menentukan sukses tidaknya produk/jasa baru
tertentu. Inovator konsumen yaitu mereka yang cenderung menjadi orang pertama
mencoba berbagai produk, jasa atau praktik baru.
Sifat kepribadian yang
berguna untuk membedakan antar inovator konsumen dan bukan inovator meliputi
sifat-sifat konsumen sebagai berikut:
1. Keinovatifan
Para peneliti konsumen telah berusaha
menyusun instrumen pengukuran untuk menaksir tingkat keinovatifan konsumen,
karena ukuran sifat kepribadian tersebut memberikan wawasan yang penting
mengenai sifat dan batas-batas kesediaan konsumen untuk berinovasi.
2. Dogmatisme
Dogmatisme adalah sebuah sifat
kepribadian yang mengukur tingkat kekakuan (versus keterbukaan) yang
ditunjukkan individu terhadap hal yang belum dikenal dengan baik dan terhadap
informasi yang berlawanan dengan kepercayaan mereka yang sudah mendalam.
3. Karakter
Sosial
Karakter sosial adalah sifat kepribadian
yang berkisar dari pengarahan diri sendiri dan pengarahan oleh orang lain. Para
konsumen yang diarahkan oleh diri sendiri cenderung menyandarkan pada
nilai-nilai/standar dalam diri mereka sendiri dalam menilai berbagai produk
baru dan berkemungkinan menjadi konsumen inovator. Mereka cenderung tertarik
pada tipe pesan promosi yang berbeda terutama iklan yang menkankan sifat-sifat
produk dan manfaat pribadi. Sedangkan para konsumen yang diarahkan oleh orang
lain cenderung mencari petunjuk dari orang lain mengenai apa yang betul dan apa
yang salah. Mereka cenderung menyukai iklan-iklan yang menonjolkan lingkungan
masyarakat/penerimaan masyarakat yang disetujuinya. Jadi, para individu yang
diarahkan oleh orang lain mungkin lebih mudah dipengaruhi.
· Nilai-nilai Individu
Dilihat dari kepribadian, perilaku
konsumen mempunyai nilai-nilai individu sebagai berikut:
1. Id
Id itu untuk mengusahakan segera
tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam
jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar. Berfungsi
sebagai menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan
prinsip kesenangan (pleasure principle). Bertujuan untuk mengurangi ketegangan.
Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini
dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan.
2. Ego
Ego adalah hubungan timbal balik antara
seseorang dengan dunia memerlukan pembentukan suatu sistem rohaniah baru. Berlainan
dengan id yang dikuasai oleh prinsip kesenangan, ego dikuasai oleh prinsip kenyataan
(reality principle). Bertujuan untuk menangguhkan peredaan energi sampai benda
nyata yang akan memuaskan telah diketemukan atau dihasilkan. Penangguhan suatu
tindakan berarti bahwa ego harus dapat menahan ketegangan sampai ketegangan itu
dapat diredakan dengan suatu bentuk kelakuan yang wajar.
3. Super
Ego
Superego adalah suatu cabang moril atau
cabang keadilan dari kepribadian. Superego lebih mewakili alam ideal daripada
alam nyata. Superego terdiri dari dua anak system, ego ideal dan hati nurani.
· Konsep Gaya Hidup Dan Pengukurannya
Gaya hidup berada di luar kepribadian.
Gaya hidup adalah konsep yang lebih kontemporer, lebih kompetitif, dan lebih
berguna daripada kepribadian. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana
orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi
motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan
variabel lain. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai konsumen.
Kosumen mengembangkan seperangkat konsepsi yang meminimumkan ketidakcocokan
atau inkonsistensi di dalam nilai dan gaya hidup mereka. Orang menggunakan
konsepsi seperti gaya hidup untuk menganalisis peristiwa yang terjadi disekitar
diri mereka dan untuk menafsirkan, mengkonseptualisasikan, serta meramalkan
peristiwa.
Psikografi
Psikografi adalah teknik utama yang
digunakan oleh peneliti konsumen sebagai ukuran operasional dari gaya hidup.
Psikografi bergerak di luar pandangan konsumen yang diekspresikan di dalam
pengukuran demografi, perilaku, dan sosioekonomi. AIO merupakan istilah dalam
psikografi yang digunakan untuk mengukur kegiatan, minat, dan opini. Komponen
AIO, antara lain:
a. Activities
(kegiatan) adalah tindakan nyata seperti menonton TV atau berbelanja ditoko.
b. Interest
(minat) akan semacan objek, peristiwa, atau topik adalah tingkat kegairahan yang
menyertai perhatian khusus maupun terus menerus kepadanya.
c. Opinion
(opini) adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respons
terhadap situasi stimulus dimana semacam “pertanyaan” diajukan.
Pernyataan AIO
Pernyataan AIO di dalam studi
psikografik mungkin bersifat umum atau spesifik. Pernyataan AIO mungkin mengacu
pada kegiatan umum dan motivasi individu atau mungkin bersifat spesifik. Ancangan
spesifik berfokus pada pernyataan yang spesifik produk dan yang mengidentifikasi
manfaat yang dihubungkan dengan produk atau merek.
Pemangsaan Pasar
Studi psikografi digunakan untuk
mengembangkan pengertian yang mendalam mengenai pangsa pasar. Kadang pemasar
menggunakan psikografi untuk mendefinisikan pangsa, tetapi praktek yang lebih
baik adalah menghindari definisi pangsa melalui AIO demi pemakaian AIO untuk
mengerti lebih baik pangsa yang sudah didefinisikan dengan variabelyang lebih
tradisional.
Tujuan analisis psikografi adalah untuk
mengerti gaya hidup konsumen dari pelanggan inti untuk berkomunikasi secara
lebih efektif dengan orang di dalam pangsa itu. Analisis tersebut juga dapat
menghasilkan upaya untuk mengatur posisi produk yang baru atau yang sudah ada
secara dekat dengan konsumen di dalam pangsa gaya hidup, barangkali secara
lebih efektif daripada bila pangsa tersebut dideskripsikan hanya menurut
demografi.
Keuntungan dari studi psikografi adalah
kemampuan untuk mendefinisikan kegiatan dan minat yang sangat tepat, dan juga
opini mengenai pasar target.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya
Hidup Konsumen :
1. Kegiatan
yaitu bagaimana konsumen menghabiskan waktunya.
2. Minat
yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen.
3. Pendapat
atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana semacam
pertanyaan yang diajukan.
· Pengukuran Ganda Perilaku Individu
Pengukuran ganda perilaku individu
digunakan di dalam analisis perilaku konsumen. Kepribadian mempunyai efek atas
pembelian, namun gaya hidup memiliki efek yang lebih besar. Tentu saja sumber
daya seperti pendapatan dan waktu juga memberikan efek yang penting. Ancangan
elektrik terhadap gaya hidup adalah yang paling praktis untuk mengembangkan
strategi pemasaran. Tujuannya adalah mengerti konsumen sebaik mungkin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
individu terhadap pengambilan keputusan konsumen:
1. Sikap
orang lain
2. Faktor
situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk kecenderungan
pembelian berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk
yang diharapkan.
Ada 5 tahap proses pengambilan keputusan
pembelian yang terdiri dari:
1. Pengenalan
Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan
kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali permasalahan atau kebutuhan.
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan
yang diinginkan.
2. Pencarian
Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin mencari
dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat
dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan
membelinya.
3. Pengevaluasian
Alternatif
Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi
alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian
tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan
pikiran yang logis.
4. Keputusan
Pembeli
Tahap pengevaluasian, konsumen menyusun
peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum,
keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada
dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian.
5. Perilaku
Setelah Pembelian
Pekerjaan pemasar tidak hanya berhenti
pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau
tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian yang penting
diperhatikan oleh pemasar.
Sumber:
http://id.scribd.com/doc/28601689/kepribadian-dalam-perilaku-konsumen
http://dheygirl.blogspot.com/2009/12/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html
http://id.scribd.com/doc/31195467/Bab-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar