Nama : Irna Diniasari
Kelas : 3EA13
NPM : 13210623
BAB IV
EVALUASI ALTERNATIF
SEBELUM PEMBELIAN
· Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu
yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif
dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang
konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria, keselamatan, kenyamana, harga,
merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi,
kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa kriteria eveluasi yang umum
adalah:
1. Harga
Harga
menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memilih harga yang
murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak
bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh
karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Merek
Merek
terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek
merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit
menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah
memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3. Negara
asal
Negara
dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan
konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin
sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara,
untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal
tak teragukan.
4. Saliensi
kriteria evaluasi
Konsep
saliensi mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya
untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk
mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting,
tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang
benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
· Menentukan Alternatif Pilihan
1. Teknik
Kompensatori
· Kelebihan
suatu atribut dari sebuah merk dapat menutupi kelemahan dari atribut lainnya
· Konsumen
akan mengevaluasi keseluruhan atribut yang dimiliki suatu merk, kemudian ia
memberikan penilaian secara keseluruhan
2. Teknik
Non Kompensatori
Teknik
ini menyatakan bahwa skor yang tinggi pada suatu atribut tidak bias menutupi
skor yang rendah pada atribut lain
3. Teknik
Leksikografik
Konsumen
akan mengevaluasi merk alternatif bedasarkan atribut yang dianggap paling
penting
4. Teknik
Pengurangan bertahap
Sama
dengan teknik Leksikografik, bedanya teknik ini menetapkan skor minimal atau
standar untuk atribu yg dianggap paling penting tersebut
5. Teknik
Konjungtif
Konsumen
akan menetapkan batas minimum standar atau skor untuk setiap atribut yg
dievaluasi
6. Teknik
Disjungtif
Sama
dengan dengan teknik konjungtif, bedanya teknisk disjungtif akan memilih merk
yang memiliki skor yang tertinggi pada salah satu atribut dari merk tersebut
· Menaksir Alternatif Pilihan
Tahap
dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi
untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu
membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa
setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen
akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut
kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan
mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek
pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan
bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada
sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen
yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen
dan keputusan pembelian. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang
akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli
spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan
cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit
mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat
atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan
membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi
konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian. Pemasar harus
mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi
alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang
terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan
membeli.
· Menyeleksi Aturan Pengambilan
Keputusan
Setelah
konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan
membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh
yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen.
Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta
pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk
menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.
Proses pengambilan keputusan (untuk
membeli atau tidak membeli) oleh konsumen meliputi kegiatan:
(1) perumusan masalah,
(2) pengumpulan informasi,
(3) pengembangan dan penilaian
alternatif,
(4) penetuan alternatif terbaik atau
pengambilan keputusan dan,
(5) kegiatan setelah keputusan diambil.
Aspek-aspek pemilihan keputusan :
- Produk
yang murah – Produk yang lebih mahal
- Pembelian
yang sering – Pembelian yang jarang
- Keterlibatan
rendah – Keterlibatan tinggi
- Kelas
produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
- Pembelian
dengan pertimbangan dan – Pembelian dengan pertimbangan
- pencarian
yang kurang matang. dan pencarian intensif
Sumber:
http://sekilasmahasiswa.blogspot.com/2012/10/evaluasi-alternatif-sebelum-melakukan.html
http://damai125.blogspot.com/2011/11/pembelian.html
http://scolisadebby.wordpress.com/2011/12/28/