Nama: Irna Diniasari
NPM: 13210623
Kelas: 3EA13
(Softskill Bahasa Indonesia II)
Karangan
Karangan merupakan hasil akhir dari
pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan atau mengulas
topik dan tema tertentu (Finoza, 2004:192). Menulis atau mengarang pada
hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan, perasaan keinginan, dan
kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan ”mengirimkannya” kepada orang
lain (Syafie’ie, 1988:78). Selanjutnya, menurut Tarigan (1986:21), menulis atau
mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan
penulis dapat dipahami pembaca.
Karangan merupakan karya tulis hasil
dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi. Karangan mempunyai beberapa jenis yaitu karangan ilmiah, karangan non
ilmiah dan juga karangan semi ilmiah.
Perbedaan
Karangan Non ilmiah, Semi Ilmiah, dan Ilmiah
Karangan Ilmiah
Karangan Ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah, yaitu:
1. Makalah:
karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data
di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal
dari bahasa Arab yang berarti karangan).
2. Kertas
kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan
dalam lokakarya.
3. Skripsi:
karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang
lain.
4. Tesis:
karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi:
karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci.
Ciri-ciri
Karangan Ilmiah
Secara ringkas, ciri-ciri karangan
ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Objektif.
Keobjektifan ini tampak pada setiap
fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak
dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan
bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat
mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2. Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap
pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik
kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan
yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah
dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya
pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian,
pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola
nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud
menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau
bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan
Fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan
dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu,
pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang
berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti
orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar)
hendaknya dihindarkan.
6. Tidak
Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak
berlebihan alias hemat. Kata-katanya jelas atau tidak berbelit- belit (langsung
tepat menuju sasaran).
7.
Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.
Contoh
wacana pada karangan ilmiah:
Menyusun sebuah kamus yang benar-benar
lengkap sehingga dapat disebut sebagai kamus lengkap memang sangat berat.
selain dibutuhkan pikiran, tenaga, waktu, serta biaya yang hampir-hampir tidak
dapat dibatasi, ada hal lain yang menjadi syarat kelengkapan itu.
Karangan
Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang
menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak
semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan
non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak
digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan
cerpen.
Ciri-ciri Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta
ang disimpulkan subjektif
3. Gaya
bahasa formal dan popular
4. Mementingkan
diri penulis
5. Melebih-lebihkan
sesuatu
6. Usulan-usulan
bersifat argumentative, dan
7. Bersifat
persuasive
Contoh
wacana karangan semi ilmiah:
Wacana semi-ilmiah adalah tulisan yang
berisi informasi faktual, yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, tetapi
tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering
“dibumbui” dengan opini pengarang yang kadang-kadang subjektif.
Karangan Non Ilmiah
Karangan Non Ilmiah adalah karya tulis
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan
topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum.
Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan
teknis, atau formal dan populer.
Ciri-ciri
Karangan Non Ilmiah
1. Non
Teknis Konkrit: Informatif, bernada populer, imajinatif.
2. Teknis
Umum: Informatif, umum, tidak untuk kepentingan pribadi, masalah secara umum, tidak
ada ajakan emosional, konkrit.
3. Abstrak
normal: Informatif, umum, non teknis, Tidak untuk kepentingan pribadi, populer
4. Spesifik
Historis: spesifik, sumber sejarah, bahasa dan susunan formal.
5. Emotif:
sedikit informasi, tidak sistematis.
6. Persuasif
: cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk
meyakinkan pembaca.
7. Deskriptif:
Informasi sebagian imajinatif dan subyektif, pendapatpribadi, nampaknya dapat
dipercaya.
8. Kritik:
Tanpa dukungan bukti :tidak memuat informasi spesifik, berprasangka
menguntungkan, formal.
Contoh
wacana karangan non ilmiah :
Kabayan
Sakit
Kabayan sedang menderita pilek dan
batuk. Malam sebelumnya Kabayan memang terkena hujan ketika pulang dari rumah
Pak RT.
Kabayan pun dianter Nyi Iteung pergi ke
Puskesmas.
Pulang dari Puskesmas, Kabayan merasa
yakin bahwa sakitnya akan segera sembuh. Pak Mantri yang sangat baik itu,
memberinya 2 macam obat yang harus diminum.
Sore hari ketika Kabayan harus minum
obat, Nyi Iteung tidak nampak.
“Lagi ke rumah Abah kali ya.” gumam
Kabayan.
Kabayan pun meminum obat yang didapatnya
dari Puskesmas.
Tak lama kemudian Nyi Iteung datang, dan
dengan terheran-heran dia menyaksikan Kabayan sedang meloncat-loncat.
“Kang Kabayan, udah sembuh? Baru minum
obat kok sudah langsung olah raga?” tanya Nyi Iteung.
“Akang… bukan… sedang.. olah .. raga
Nyi..” kata Kabayan sambil terengah-engah.
“Tapi tadi Akang lupa membaca label di
botol obat batuk. Disitu ditulis, kocok dahulu sebelum diminum.”
Rupanya Kabayan meloncat-loncat supaya
obatnya bisa dikocok di dalam perut.
Nyi Iteung menjadi bertambah bingung
dengan penjelasan Kabayan
Referensi:
http://hyuliarto.blogspot.com/2011/03/perbedaan-jenis-jenis-karangan-dalam.html
http://fikarzone.wordpress.com/2011/02/15/karya-ilmiah-non-ilmiah/
http://lanicitraagustini.blogspot.com/2013/03/pebedaan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan.html#more
http://messi-barcelona-ghofur.blogspot.com/2011/01/non-ilmiahsemi-ilmiahilmiah-beserta.html
http://radityodami.blogspot.com/2012/04/contoh-karangan-non-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar