Nama : Irna Diniasari
Kelas : 3EA13
NPM : 13210623
BAB
12
PENGARUH
INDIVIDU
· Pengaruh Kelompok Referensi
Kelompok referensi disebut juga sebagai
kelompok acuan. Kelompok referensi merupakan sekelompok orang yang secara nyata
mempengaruhi perilaku seorang secara langsung atau tidak langsung. Kelompok
referensi ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusan dan
sebagai dasar pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum/khusus
atau pedoman khusus bagi perilaku.
Kecenderungan orang untuk menjadi bagian
dari kelompok acuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keakraban,
ekspos terhadap seseorang (Mere Exposure), dan kepaduan kelompok.
Jenis–jenis kelompok referensi
berdasarkan pengelompokannya, yaitu:
1. Menurut
intensitas interaksi dan kedekatannya:
· Kelompok
primer
· Kelompok
sekunder
2. Menurut
legalitas keberadaan:
· Kelompok
formal
· Kelompok
informal
3. Menurut
status keanggotaan dan pengaruh:
· Kelompok
aspirasi
· Kelompok
disosiasi
· Primary/secondary
· Membership
Untuk dapat mempunyai pengaruh tersebut,
kelompok rujukan harus melakukan hal–hal berikut ini:
1. Memberitahukan
atau mengusahakan agar orang menyadari adanya suatu produk/merk khusus.
2. Memberikan kesempatan pada individu untuk membandingkan
pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok.
3. Mempengaruhi individu untuk mengambil sikap dan perilaku
yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
4. Membenarkan keputusan untuk memakai produk-produk yang
sama dengan kelompok.
Kelompok-kelompok acuan memberikan
pengaruh:
1. Pengaruh
informasional (informational influence)
Kelompok acuan akan mempengaruhi pilihan
produk atau merk dari seorang konsumen karena kelompok acuan tersebut sangat
dipercaya sarannya karena memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih baik. Hal
ini terjadi ketika seseorang meniru perilaku dan pendapat dari anggota suatu
kelompok acuan yang memberikan informasi yang berguna. Informasi ini dapat
disajikan secara verbal maupun melalui demonstrasi langsung. Pengaruh tersebut
antara lain:
a. Individu-individu
mencari informasi tentang beragam merek dari kelompok experts professional atau
independen.
b. Individu-individu
mencari informasi dari orang yang bekerja dengan produk, sebagai seorang
profesional.
c. Individu-individu
mencari merek sehubungan dengan pengetahuan dan pengalaman (seperti bagaimana
performan merek A dibandingkan dengan merek B) dari teman, tetangga atau
asosiasi pekerja yang mempunyai informasi yang realibel tentang merek.
d. Memilih
merek individual yang dipengaruhi oleh observasi sebuah persetujuan tertutup
dari sebuah agen testing indipenden.
e. Observasi
individu-individu yang ahli dalam memberikan pengaruh terhadap pilihan merek
seseorang.
2. Pengaruh
normatif (normative influence)
Pengaruh Normatif adalah pengaruh dari
kelompok acuan terhadap seseorang melalui norma-norma sosial yang harus
dipatuhi dan diikuti. Pengaruh ini terjadi jika individu mengikuti ketentuan
acuan kelompok dengan tujuan untuk memperoleh imbalan atau menghindari hukuman.
Pengaruh tersebut di antaranya :
a. Supaya
dia memuaskan harapan asosiasi teman sekerja, keputusan individu membeli sebuah
merek khusus yang dipengaruhi oleh referensi mereka.
b. Keputusan
individu membeli sebuah merek khusus dipengaruhi preferensi masyarakat dimana
dia berinteraksi.
c. Keputusan
individu membeli sebuah merek khusus dipengaruhi oleh preferensi anggota
keluarga.
d. Hasrat
untuk memuaskan harapan orang lain yang mempunyai pengaruh yang kuat pada
pilihan merek individu.
3. Pengaruh
ekspresi-nilai (value expressive influence)
Kelompok acuan akan mempengaruhi
seseorang melalui fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai. Hal ini terjadi
ketika individu merasa turut memiliki dan membentuk nilai dan norma dari suatu
kelompok. Pengaruh tersebut di antaranya:
a. Perasaan
individu yang membeli atau menggunakan sebuah merek khusus akan meningkatkan
kepercayaan dirinya.
b. Individu
merasakan bahwa orang membeli atau menggunakan sebuah merek khusus yang
mempunyai karakteristik sesuai keinginannya memiliki.
c. Kadang-kadang
individu merasakan bahwa bagus juga menyukai iklan orang yang menunjukkan penggunaan
sebuah merek khusus.
d. Individu
merasakan bahwa masyarakat yang membeli sebuah merek khusus dikagumi atau
mewakili yang lainnya.
e. Individu
merasakan bahwa membeli sebuah merek khusus akan membantu menunjukkan kepada
orang lain apa yang disukainya.
· Pengaruh Kata-Kata
Menurut Tjiptono (1997), pada hakikatnya
promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Respon atau tanggapan konsumen
sebagai komunikan meliputi:
1. Efek
kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.
2. Efek
afeksi, yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan
adalah realisasi pembelian.
3. Efek
konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku
selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.
Menurut Tjiptono (1997), tujuan
komunikasi pemasaran dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam
proses pembelian yang terdiri atas:
1. Menyadari
(awareness) produk yang ditawarkan.
2. Menyukai
(interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut.
3. Mencoba
(trial) untuk membandingkan dengan harapannya, khusus dalam produk berupa jasa
tidak bisa dicoba terlebih dahulu.
4. Mengambil
tindakan (act) membeli atau tidak membeli.
5. Tindak
lanjut (follow up) membeli kembali atau pindah merek.
Sumber:
http://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-8-pengertian-kelompok-referensi/
http://blog.ub.ac.id/kurniawanzuhdi/2012/05/25/pengaruh-kelompok-acuan-terhadap-minat-beli/
http://hayyah08.student.ipb.ac.id/2010/06/21/pengaruh-komunikasi-pemasaran-terhadap-keputusan-pembelian-simcard-im3-studi-kasus-pada-mahasiswa-s1-institut-pertanian-bogor/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar