Nama : Irna Diniasari
Kelas : 3EA13
NPM : 13210623
(Softskill Bahasa Indonesia II)
LAPORAN
· Pengertian
Umum
Laporan
adalah bentuk penyajian fakta mengenai suatu keadaan atau suatu kegiatan. Pada
dasarnya, fakta yang disajikan berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan
kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan
berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar,
atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan. Kemudian, laporan
tersebut diberitahukan oleh si pelapor.
Laporan
adalah suatu cara berkomunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada
seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.
·
Dasar-dasar Laporan:
1. Pemberi
laporan
Laporan melibatkan orang atau pihak
yang memberikan laporan. Pemberi laporan dapat berupa perseorangan atau sebuah
panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu. Dapat pula dibuat oleh perorangan
atau badan kepada seseorang atau instansi yang dianggap perlu mengetahui
walaupun tidak diminta.
2. Penerima
laporan
Pihak yang menerima laporan adalah
orang atau badan yang menugaskan, atau badan yang dianggap perlu mendapatkan
laporan tersebut.
3.
Tujuan laporan
Tujuan laporan pada umumnya untuk
mengatasi suatu masalah, untuk menagmbil suatu keputusan yang lebih efektif,
mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk mengadakan pengawasan
dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya. Pembuat
laporan harus memperhatikan sungguh-sungguh tujuan laporan ini sehingga
pengarahan, ilustrasi, dan perincian diarahkan secara tepat kepada tujuan
terakhir dari laporan itu.
·
Prinsip–prinsip Penulisan Laporan:
Agar laporan dapat digunakan sebagai
alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat–syarat
berikut ini:
1.
Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada
dalam laporan harus lengkap
2.
Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila
uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh
pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan
komunikatif.
3.
Benar/akurat
Data dan fakta yang salah dapat
menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan
keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
4.
Sistematis
Laporan harus diorganisasikan
sedemikian rupa, dengan sistem pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca
dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur
kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.
5.
Objektif
Penulis laporan tidak boleh
memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral
dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.
6.
Tepat waktu
Ketepatan waktu mutlak diperlukan,
karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan
keputusan.
·
Macam-macam Laporan:
1.
Laporan Ilmiah
Laporan
Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu
dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal
Arifin, 1993).
Dan
menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) karangan ilmiah adalah tulisan
yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar
dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Masalah
yang dibahas dalam tulisan ilmiah dapat berupa:
a. Hasil penelitian
b. Hasil pengamatan
c. Pengalaman nyata
d. Hasil pemikiran
Jenis laporan
ilmiah:
a. Laporan lengkap (Monograf).
· Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
· Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan
profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
· Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap
tingkat analisis.
· Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami, di samping
keberhasilan yang dicapai.
· Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya:
judul bab, sub bab dan seterusnya, haruslah padat dan jelas).
b. Artikel ilmiah
· Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan
lengkap.
· Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian
tunggal yang obyektif.
· Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang
materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
c. Laporan ringkas
Laporan
ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang
lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi
masyarakat umum).
Sistematika
laporan ilmiah:
a. Judul
b. Daftar Isi
c. Prakata
d. Pendahuluan
e. Teks Pokok dalam Tubuh Karangan
f. Pengutipan
g. Referensi
h. Catatan Kaki
i. Tabel, Grafik, Bagan, dan Gambar
j. Bibliografi
k. Lampiran
l. Indeks
Perbedaan
laporan ilmiah dengan semi ilmiah:
· Laporan ilmiah berisi argumentasi penalaran keilmuwan, yang
dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan
sintesis-analitis.
· Laporan semi ilmiah menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan
non-ilmiah. Dimasukkan karangan non-ilmiah karena jenis semi-ilmiah memang
masih banyak digunakan misalnya dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel,
roman, dan cerpen.
2. Laporan Teknis
Laporan
mengenai hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Laporan
teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan dari
si pelapor (perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si penerima laporan tentang
teknis penyelenggaraan suatu kegiatan (E.Zaenal Arifin,1993). Dan menurut
Muljanto Sumardi (1982), dalam laporan teknik manusia menggunakan bahasa tulis
untuk mengkomunikasikan gagasan, paham, serta hasil pemikiran dan penelitian.
Manfaat
penyusunan laporan teknis:
· Memberikan Keterangan
Bermaksud
memberikan keterangan kepada atasan atau pihak yang harus mengetahui suatu
kegiatan. Jenisnya ada dua macam:
a. Laporan berkala, merupakan laporan yang memberi katerangan menyangkut
perkembangan atau kegiatan rutin dari satu waktu ke waktu yang lain.
Jenis-jenisnya yaitu laporan berkala harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
b. Laporan khusus, bersifat insidental. Laporan khusus dapat
berupa penyampaian hasil percobaan, pemeriksaan, atau hal-hal yang berhubungan
dengan jalannya suatu kegiatan.
· Memulai Suatu Kegiatan
Dalam
laporan jenis ini dicantumkan uraian tetang segala sesuatu yang berkenaan
dengan tugas yang akan dilaksanakan. Penyajiannya harus tegas,terarah dan jelas.
· Mengkoordinasi Suatu Kegiatan
Laporan
jenis ini berisi masalah pengaturan atau penempatan sesuatu pada tempatnya, susunannya
atau keadaannya secara wajar. Segala sesuatu yang dikoordinasi dikemukakan
secara jelas dan padat, hanya pokok yang berhubungan dengan hal yang
dikoordinasilah yang perlu dimasukan dalam laporan.
· Merekam Pelaksanaan Kegiatan
Laporan
jenis ini dapat dibedakan atas laporan kemajuan dan laporan akhir. Laporan
kemajuan disusun menurut jangka waktu tertentu. Ada kalanya laporan kemajuan
disusun tidak berdasarkan jangka waktu tertentu, tetapi berdasarkan persentase
pencapaian. Laporan akhir merupakan rangkuman keseluruhan pekerjaan hingga
selesai.
Kesempurnaan laporan teknis:
a. Ringkas
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok
secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan
segera mengetahui permasalahannya.
b. Lengkap
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan
bibliografi atau sumber kepustakaan.
c. Logis
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya
dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
d. Sistematis
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya
disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.
e. Lugas
Laporan disebut lugas apabila keterangan yang diuraikannya
disajikan dalam bahasa yang langsung menunjukan persoalan.
Sistematika
laporan teknis
a. Bagian Awal
1. Kulit luar laporan teknis
2. Halaman judul laporan teknis
3. Kata pengantar/Prakata
4. Daftar isi
5. Daftar tabel
6. Daftar gambar, grafik, diagram (jika ada)
b. Bagian Tubuh
1. Pendahuluan
2. Pembahasan/uraian
3. Simpulan/penutup
c. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
· Bentuk-bentuk
Laporan
a. Laporan berbentuk
formulir isian
Laporan yang
berbentuk formulir isian biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang
diarahkan kepada tujuan yanga kana dicapai. Laporan ini bersifat rutin dan
seringkali berbentuk angka-angka.
b. Laporan
berbentuk surat
Laporan
berbentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada
sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima
laporan. Jika penulis laporan mempergunakan bentuk surat dalam laporannya, maka
nada dan pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang penting,
seperti halnya dengan surat-surat lainnya.
c. Laporan
bebentuk memorandum
Laporan yang
berbentuk memorandum (saran, nota, catatan pendek) mirip dengan laporan
berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Biasanya digunakan untuk suatu
laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan
dan bawahan dalam suatu hubungan kerja dan seringkali bermanfaat utuka suatau
laporan yang bersifat formal.
d. Laporan
perkembangan dan laporan keadaan
Laporan
perkembangan pada prinsipnya berbeda dari laporan keadaan. Menurut arti laporan
perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan
perkembanagn, perubahan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,
perubahan, atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Sebaliknya laporan keadaan mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu
adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e. Laporan
berkala
Laporan
semacam ini selau dibuat dalam jangka waktu tertentu. Dalam bentuk sederhana, laporan
semacam ini dapat dibuat dalam bentuk formulir-formulir isian, atau dalam
bentuk memorandum.
f. Laporan
laboratoris
Tujuan
laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang
dilakuakan dalam laboratoria. Oleh sebab itu laporan ini seringkali memuat
percobaan-percobaan yang telah dilakukan. Kerangka laporan laboratoris:
· Halaman
judul
· Obyek atau
tujuan
· Teori (yang
menyangkut teori mana yang diterapkan)
· Metode
(prosedur yang digunakan)
· Hasil-hasil
yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode diatas
· Diskusi atas
hasil yang telah dicapai dalam percobaan
· Kesimpulan
· Apendiks
· Data asli
g. Laporan
formal dan semi formal
Laporan
formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu sebagai
yang akan disebutkan dibawah, sedangkan nadanya bersifat impersonal dan
materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam
buku-buku.
Ciri-ciri
umum yang dijadikan pegangan untuk menetapkan apakah laporan merupakan laporan
formal, adalah:
· Harus ada
halaman judul
· Biasanya ada
sebuah surat penyerahan
· Daftar isi
· Ada ikhtisar
untuk mengawali laporan atau abstrak
· Ada
pendahuluan
· Bila ada
kesimpulan dan saran biasanya diberi judul tersendiri
· Isi laporan
yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
· Nada yang
dipergunakan adalah nada resmi, gayanya bersifat impersonal
· Jika perlu
laporan formal dilengkapi dengan tabel dan angka-angka
· Laporan formal
biasanya didokumentasikan secra khusus.
h. Laporan buku
Suatu
macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di perguruan
tinggi. Laporan buku bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku-buku yang
diwajibkan atau yang dianjurkan, serta meningkatkan kemampuan mereka memahami
isi buku-buku tersebut. Laporan buklku tidak perlu mengikuti persyaratan bagi
laporan formal, disamping itu laporan ini berbeda dari laporan-laporan
lain karena ia tidak diperlukan oleh penerima laporan. Karena itu cukup bila
terdiri dari bagian-bagian berikut : judul, pendahuluan (mencakup surat
penyerahan dan pendahulan), isi laporan, kesimpulan dan saran. Laporan buku
tidak hanya berakhir dengan penyajian ringkasan buku, tetapi diakhiri dengan
kesimpulan.
Referensi:
http://irabieber.wordpress.com/2011/11/11/laporan/
http://raveltglory.blogspot.com/2011/11/prinsip-struktur-jenis-dan-macam-macam.html
http://dendiatama.blogspot.com/2011/04/apa-itu-laporan-dan-macamnya.html